Pagi

Tak ada pagi nan indah
Layaknya tayangan televisi menggambarkannya
Tak ada senyum ramah orang yang lalu lalang layaknya yang sering ibu gambarkan
Tak ada bunga yang merekah indah di tiap pagi ku
Tak ada nyanyian burung nan sejuk didengar
Tak ada semua itu
Tak ada pagi yang membahagiakan

Hanyalah suara klakson yang bising
Sepasang mata ini hanya memandang riwehnya orang-orang egois
Tak mau kalah
Semua semrawut
Petugas diabaikan
Yang penting nasib mereka sendiri
Asap kendaraan umum menusuk hidung
Hitam pekat warnanya
Tak peduli berapa banyak yang sakit akibatnya
Asap rokok melayang dimana-mana
Anggap saja subtitusi wewangian bunga

Inilah pagi ku
Pagi yang selalu ditemani suasana kota nan ramai
Pagi yang tiada ceria dibalik senyuman
Pagi yang selalu dipenuhi dengan keributan ibukota
Nan bising dan membuat penat

Ingin rasanya tinggal di desa
Jauh dari keramaian
Menikmati indahnya ciptaan Tuhan
Merasakan sejuk nya embun yang menerpa rerumputan
Menikmati lambaian angin yang meliukkan pohon-pohon kelapa
Melihat kupu-kupu merebakkan sayap-sayap indah mereka
Tak ada lagi bebunyian bising dari kendaraan lalu lalang
Hanya ingin mendengar sunyi nya alam

Fariidah Haniifah
XI MIA 2

Komentar

Postingan Populer